Refleksi Pemuda dalam Bingkai Politik Electoral
Oleh: Ali Rido (Ketua KPU Kabupaten Bekasi)
Pemuda merupakan masa transisi yang cenderung memiliki kekuatan untuk berpikir kritis memacu adrenalin untuk mewujudkan visi misi hidup dan kehidupan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam tujuan tertentu. Memaknai akan sebuah pemuda seutuhnya tercermin pada setiap persoalan dan tantangan pemuda itu sendiri. Kompleksitas pemuda kita terjemahkan sebagai sebuah tantangan yang terus menerus memiliki kebaruan dalam melakukan sesuatu tujuan, untuk itu dengan segala kerentanan kita dapat mengakumulasi sebuah tujuan pemuda secara utuh dan apik. Butuh sebuah tuntunan bahkan bimbingan secara kekayaan intelektual agar para pemuda mampu menerapkan ide dan gagasan yang mulia sebagai pemuda.
Konteks lain pemuda selalu di kaitkan sebagai agen of change yan acap kali menjadi menjadi penerus para cita cita bangsa, para pendahulu mengatakan kekuatan bangsa ini tergantung pada pemuda nya. Karena pemuda masa kini adalah harapan bangsa untuk masa depan. Akhir akhir ini banyak pemuda yang melakukan langkah pasti menuju perubahan demokrasi yang sangat cepat, globalisasi semakin mengalami perubahan dengan sistem serba digital dan serba cepat, mampukah para memuda beradaptasi dengan hal tersebut.
Pemuda memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan positif melalui partisipasi politik, meskipun sering menghadapi kendala seperti keterbatasan sumber daya dan tekanan dari pemegang kuasa. Untuk memaksimalkan peran pemuda, dukungan pelatihan politik dan kesempatan partisipasi yang inklusif perlu diberikan.
Pemuda merupakan bagian penting dari populasi suatu negara. Mereka memiliki energi, semangat, dan gagasan segar yang bisa membawa perubahan dalam sistem politik. Namun, penting untuk memahami bagaimana pemuda terlibat dalam panggung politik. elektoral dan bagaimana kuasa politik mempengaruhi partisipasi mereka. Pemuda bisa terlibat dalam politik elektoral dalam beberapa cara. Pertama, mereka dapat menjadi pemilih aktif yang berpartisipasi dalam pemilihan umum, memberikan suara mereka kepada calon yang mereka anggap mewakili aspirasi dan kepentingan mereka. Pemuda juga dapat terlibat secara langsung dalam kampanye politik, baik sebagai relawan, aktivis, atau anggota partai politik. Mereka juga menghadapi beberapa kendala dan tantangan dalam terlibat dalam panggung politik elektoral. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya dan aksesibilitas. Pemuda sering kali tidak memiliki sumber daya finansial dan dukungan yang memadai untuk terjun ke dalam politik. Selain itu, adanya stereotip negatif tentang pemuda dalam politik juga bisa menjadi hambatan.
Pengaruh Kuasa politik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peran pemuda dalam politik elektoral. Terkadang, pemuda mungkin menghadapi tekanan dari pihak yang berkuasa, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi partisipasi mereka. Kuasa politik juga bisa mempengaruhi kebijakan dan prioritas yang berdampak pada pemuda, baik secara positif maupun negatif.
Untuk memastikan peran yang lebih aktif dari pemuda dalam politik elektoral, penting bagi pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan partai politik untuk mengambil langkah-langkah tertentu. Ini termasuk memberikan pelatihan politik kepada pemuda, menciptakan kesempatan partisipasi yang inklusif, dan mempromosikan aksesibilitas dan keadilan dalam proses politik. Keterbatasan sumber daya, aksesibilitas, dan stereotip negatif tentang pemuda dalam politik merupakan beberapa kendala yang perlu diatasi. Selain itu, pengaruh kuasa politik juga dapat mempengaruhi partisipasi pemuda dalam politik elektoral. Tekanan dari pihak berkuasa, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta kebijakan dan prioritas yang ditetapkan oleh pemegang kuasa dapat mempengaruhi peran pemuda dalam proses politik. Namun, untuk mendorong partisipasi aktif pemuda dalam politik elektoral, langkah-langkah tertentu dapat diambil. Pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan partai politik perlu memberikan pelatihan politik kepada pemuda, menciptakan kesempatan partisipasi yang inklusif, dan mempromosikan aksesibilitas serta keadilan dalam proses politik. Dengan demikian, pemuda dapat terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan politik yang mempengaruhi masa depan mereka dan masyarakat secara keseluruhan.
Hal itulah yang menjadi tantangan para pemuda, mampukah bisa menunjukan kegigihan nya dalam mengisi ruang ruang kosong melibatkan diri untuk menjadi aktor bukan penonton pada setiap ruang, mengambil kebijakan kebijakan politik. Tentunya butuh keberanian tidak hanya keinginan semata. Harapan besar agar para penerus bangsa sosok muda yang akan melanjutkan estapet aktor sekaligus pelaku kebijakan harus mencerminkan sosok pemimpin guna menjadi Pemuda yang mampu mengisi ruang ruang politik electoral kedepan. Insallah.....