
KPU Jabar Gelar Raker Sosparmas dan Pelatihan Public Speaking
Bandung, kab-bekasi.kpu.go.id – Peran Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Divsosdiklih dan Parmas) sebagai garda terdepan penyebaran informasi kepemiluan sangat dibutuhkan guna meningkatkan partisipasi publik dalam Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Hal ini disampaikan Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifqi Alimubarok saat membuka Rapat Kerja Koordinasi Pasca Rakornas Divisi Sosialisasi, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat di Lingkungan KPU Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kamis (22/9/2022).
“Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilu dan Pilkada merupakan salah satu parameter kesuksesan demokrasi elektoral. Hal tersebut diawali dengan kegiatan penyebaran informasi secara masif, efektif dan kreatif, “ jelasnya.
Rifqi mengimbau jajaran Divsosdiklih dan Parmas agar menjalin sinergitas dan kolaborasi dengan berbagai simpul komunitas masyarakat serta media massa di masing-masing daerah dalam melakukan pendidikan pemilih.
Kadiv Sosdiklih dan Parmas KPU Jawa Barat, Reza Alwan Sovnidar mengatakan rapat kerja dilaksanakan dalam rangka menindaklajuti rakornas yang berlangsung pekan lalu di Manado serta menjabarkan arah kebijakan KPU dalam program sosialisasi dan pendidikan pemilih.
“Kita perlu melakukan koordinasi guna menindaklanjuti rakornas dan menyusun strategi dalam penyebarluasan informasi tentang Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, “ tuturnya.
Menurutnya, setiap satker KPU Kabupaten/Kota agar membuat program unggulan dalam rangka menggugah kesadaran publik supaya menjadi pemilih yang cerdas dan rasional. Selain itu, pelayanan informasi yang cepat dan mudah harus mampu disampaikan oleh KPU kepada pemilih dan peserta Pemilu 2024.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta mendapat pelatihan Effective Public Speaking dari Praktisi Public Speaking Rahmayanti. Menurutnya, komunikasi organisasi yang efektif ditentukan oleh komunikasi personal didalamya.
“Untuk itu setiap personel KPU dituntut mempunyai kemampuan publik speaking yang baik untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kepemiluan kepada masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik dan membangun citra positif KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu, “ katanya.
Rahmi mengingatkan salah satu hal yang merusak public speaking skill adalah kepribadian yang negatif. Ia menyarankan agar setiap personel KPU mampu mengedepankan strategi komunikasi yang asertif dengan penyampaian secara terbuka serta menjaga rasa hormat kepada orang lain.
Peserta rakor adalah jajaran Divisi Sosdiklih dan Parmas dari KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Tampak hadir dari KPU Kabupaten Bekasi Kadiv Sosdiklih dan Parmas, Dhany Wahab dan Suyoga selaku Plh. Kasubbag Teknis dan Hupmas. [dwh]